Di era informasi yang serba cepat ini, kemampuan membaca dan memahami teks menjadi semakin krusial. Bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya kelas 9, penguasaan pemahaman membaca, terutama pada jenis teks seperti recount text, adalah fondasi penting untuk pembelajaran lebih lanjut. Namun, seringkali siswa hanya membaca tanpa pemahaman mendalam. Untuk mengatasi tantangan ini, penerapan "Teknik Tiga Fase" (Three-Phase Technique) dalam pembelajaran membaca menawarkan solusi yang terstruktur dan efektif. Teknik ini memandu siswa melalui tahapan pra-membaca, saat membaca, dan pasca-membaca, memastikan keterlibatan aktif dan pemahaman yang komprehensif.
Mengapa Teknik Tiga Fase?
Teknik Tiga Fase adalah pendekatan pedagogis yang memecah proses membaca menjadi tiga tahapan utama:
- Pre-Reading (Pra-Membaca): Bertujuan mengaktifkan skema (pengetahuan awal) siswa, memperkenalkan kosakata kunci, dan menetapkan tujuan membaca.
- While-Reading (Saat Membaca): Membimbing siswa untuk berinteraksi dengan teks secara aktif, memantau pemahaman mereka, dan mengidentifikasi informasi penting.
- Post-Reading (Pasca-Membaca): Mengkonsolidasikan pemahaman, mendorong refleksi, dan memungkinkan siswa menerapkan atau memperluas informasi yang didapat.
Manfaat dari teknik ini sangat beragam, mulai dari peningkatan pemahaman dan retensi informasi, peningkatan keterlibatan siswa, pengembangan keterampilan berpikir kritis, hingga dukungan untuk beragam gaya belajar siswa. Dengan struktur yang jelas ini, siswa tidak hanya membaca, tetapi juga belajar bagaimana cara membaca dengan lebih efektif.
Penerapan dalam Pembelajaran Teks Recount (Kelas 9 SMP)
Teks recount, yang berfungsi untuk menceritakan kembali peristiwa atau pengalaman di masa lalu, sangat cocok diajarkan dengan Teknik Tiga Fase. Berikut adalah contoh Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang untuk pembelajaran recount text dengan tema "Pengalaman Tak Terlupakan":
Penerapan Teknik Tiga Fase dalam pembelajaran pemahaman membaca, khususnya untuk teks recount, bukan hanya sekadar metode pengajaran, melainkan sebuah investasi dalam keterampilan literasi siswa. Dengan membimbing siswa melalui tahapan yang terencana, guru dapat membantu mereka menjadi pembaca yang lebih aktif, kritis, dan reflektif.
Berikut saya lampirkan students’ worksheet untuk pembelajaran menggunakan teknik ini. Saya sangat berharap mendapatkan masukan dari teman teman untuk perbaikan pengajaran kedepannya.